Kemarin sore, saya ketoko makan untuk membeli sebungkus nasi buat pengganjal perut yang memang lagi keroncongan. Satu bungkus nasi saya kira sudah mencukupi untuk memenuhi rasa lapar. Eeeh...ternyata nafsu berkata lain, satu bunkus nasi ternyata tidak cukup akhirnya dibeli semangkok bakso. Emang kebetulan doyan juga sama bakso nich. Tadinya yang cuma mau beli nasi bungkus tambah lagi dengan semangkok bakso (meat ball). Begitu dibawa pulang, baru sadar siapa yang mau makan nich bakso, sebungkus nasi kan sudah cukup! begitu saya fikir.
Mau tidak mau akhirnya dimakan juga nich bakso, bersamaan dengan sebungkus nasi. Alhamdulillah, kenyang juga. Tapi apa yang terjadi kawan...???
perut memang kenyang, tapi sungguh disayangkan usai makan saya tidak bisa berbuat apa alias kekenyangan. persis seperti ular sawah yang lagi kekenyangan sehabis menelan mangsanya. Kawan, makan terlalu kenyang ternyata sangat tidak baik bagi tubuh kita. Saking kenyangnya, bernafas pun kadang-kadang kita susah. Selain itu, ada perasaan tidak enak yang saya alami setelah makan, rasanya saya mau memuntahkan kembali apa yang sudah saya makan itu. Untung saja tidak, kalau muntah tentu saja makanan yang sudah saya makan itu jadi sia-sia alias mubazir. Kamu tahu kawan, apa yang terjadi dengan bakso yang saya beli itu, tadinya buat makan malam saja, tapi apa yang terjadi? baksonya terpaksa dibuang karena sudah tidak layak untuk dikonsumsi.
Dari kejadian ini, saya mendapatkan pelajaran bahwa kita TIDAK sepatutnya memperturutkan hawa nafsu kita untuk memenuhi isi perut yang memang sudah lapar. Ingatlah, ungkapan dari orang nomor satu yang paling berpengaruh di dunia ini, "makanlah jika kamu lapar, dan berhentilah sebelum kekenyangan". Seharusnya ungkapan ini sudah cukup menjadi sebuah pelajaran bagi saya, untuk tidak makan dengan memperturutkan HAWA NAFSU belaka. Jika itu terjadi, maka akibatnya akan sangat fatal sekali. Wollohu'alam...!
Anonim
b/R 212
Comments