Skip to main content

AKREDITASI

Sampai sekarang pemerintah tetap menuntut kepada Sekolah-sekolah untuk di Akreditasi. Sebenarnya apa sich makna Akreditasi bagi sekolah itu sendiri? Apakah Akreditasi itu berdampak positif bagi Sekolah? atau bahkan bagi warga sekolah itu sendiri? Dalam hal ini para guru, siswa-siswi dan para pejabat yang menaungi sekolah itu sendiri. Sampai sekarang, kalau kita amati bersama sudah banyak sekolah-sekolah yang telah terAkreditasi, apakah itu dinilai Baik atau pun Amat baik, bahkan Cukup baik. Saya sendiri sampai sekarang masih merasa bingung dengan Akreditasi itu sendiri. Bagi saya, sekolah ter -Akreditasi ataupun tidak sama saja. Tidak ada perubahan sama sekali. bahkan jika ada, maka perubahan itu hanya kearah perubahan yang tidak baik. Alias semakin terpuruk. Mengapa demikian?
Selama ini, pemerintah banyak menuntut kepada para guru. Baik dari segi administrasi maupun tingkat keprofesianalismenya. Sementara mereka sendiri tidak banyak mengerti persoalan yang dihadapi oleh para guru itu sendiri.  Saya hanya melihat, tujuan diadakannya Akreditasi sekolah selama ini adalah hanya agar sekolah itu tidak MENUMPANG kesekolah lain, jika nantinya diadakan ujian nasional.
Selain itu, saya tidak melihat tujuan yang lain. Jika sekolah yang di-Akreditasi mendapatkan Nilai Plus, apakah ada penghargaan yang berarti bagi sekolah tersebut? sampai sekarang saya belum melihat hal itu. Inilah yang menjadi tanda tanya besar bagi saya, apa makna sebenarnya dari Akreditasi itu sendiri. Sampai sekarang saya masih belum bertemu jawabannya. Kalau yang dituntut kepada sekolah agar melahirkan qualitas pendidikan dan peserta didik melalui Akreditasi ini, sampai sekarang rasa-rasanya belum tuch! saya tidak tahu sekolah-sekolah yang memang sudah lama melaksanakan program ini, apa sich dampaknya?
Jika memang Akreditasi ini, melahirkan dampak positif yang lebih besar dan berpengaruh kepada dunia pendidikan saya sangat menyanjung tinggi dilakukakannya program ini, tapi jika Akreditasi hanyalah sebuah proyek yang hanya untuk membuang-buang waktu, lebih-lebih dana yang banyak, alias UANG, maka saya sama sekali TIDAK setuju. Karena setelah sekolah itu di-Akreditasi terutama sekolah-sekolah yang dikampung-kampunglah ya, tidak juga meningkatkan qualitas para pendidik atau si peserta didik. Wallohu'alam...

Anonim
b/R

Nb. Jika artikel ini bermanfaat jangan lupa komen ya...?

Comments

Popular posts from this blog

JANGAN REMEHKAN SEBUAH DO’A

Beberapa hari yang lalu, saya dikejutkan oleh sebuah kejadian yang menimpa anak perempuan saya sendiri yang baru berumur 3 tahun. Saat itu kami sedang berada dirumah orang tua kami, menikmati liburan ujung minggu. Kejadiannya terjadi pada malam hari. Tepatnya dimalam Senin yang lalu. Ceritanya si anak mau buang air, namun tiba-tiba dia mengeluh sakit. Ini cerita ibunya lho…Kemudian setelah dibawa ke WC, si Anak pun membuang hajatnya. Ketika dilihat oleh si ibu, maaf…dibagian itunya si Anak, ternyata ada sesuatu yang menyumbatnya. Si ibu sedikit panik. Karena yang diliat itu benda kecil berupa biji padi. waduuuhh…bagaimana bisa ya, kok padi bisa nempel dan masuk ke dalam itunya si anak. ckckck… pikir ku setelah kejadian itu. Lalu, si ibu mencoba untuk mencari sesuatu guna mengeluarkan benda kecil yang masuk ke liang anunya si anak. Namun benda kecil itu terus saja masuk semakin kedalam dan tak kelihatan lagi entah kemana. Aku sempat cemas, begitu pula orang tua penulis. Sampai-samp...

MENJADI USTADZ PILIHAN ATAU DIPILIH?

Menjadi ustadz bagian dari Majelis Assatidz, Apakah Pilihan atau dipilih? Bergelar ustadz, apakah pantas bagi diriku? Mengurus diri sendiri saja aku belum beres. Kok bisa-bisanya aku dipanggil ustadz? Apakah karena sudah menjadi bagian dari Majelis Assatidz, terus sudah bisa dipanggil ustadz? Ustadz apaan aku ini? Menda’wahi diri sendiri pun kadang aku belum bisa. Menda’wahi keluarga sendiri saja aku masih belum bisa. Bagaimana mau menda’wahi orang? Meskipun ada ucapan Nabi, ‘ sampaikanlah oleh mu walau satu ayat ’. Tapi bagi ku itu bukan berarti orang lantas otomatis bisa dipanggil ustadz. Mimpi apa aku ini? Apalagi belakangan aku sendiri sudah jarang datang ke-Majelis-majelis ku. Beginikah seorang yang bergelar ustadz? Hehe…he…he… lucu rasanya! Jadi senyum-senyum sendiri aku dibuatnya.

ORANG-ORANG YANG HAMPIR TELUPAKAN

Apakah anda tahu dan mengenal orang-orang ini?  1.   Prof.Dr.B.J.Habibie: Ahli dibidang pesawat terbang Indonesia    2 .   Ricky Elson: perancang mobil listrik    3.   Prof. Dr. Ken Kawan Soetanto ; seorang ahli dibidang farmasi, kedokteran sains dan pendidikan   4.   Prof. Nelson Tansu, Ph.D ; seorang ahli dibidang nanoteknologi dan optoelektronika. Ya…mereka adalah para ahli dibidangnya masing-masing. Tapi tahukah anda, mereka semuanya berasal dari Indonesia. Kita tentu sudah mengenal bapak Habibie. Orang pintar Indonesia yang pernah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia yang kita cintai ini. Prestasi beliau tidak perlu diragukan lagi. Sehingga dunia mengakui beliau sebagai orang yang ahli dibidang  Aeronautical  atau yang lebih sering kita dengar dengan sebutan dibidang pesawat terbang. Karya beliau dibidang ini (pesawat terbang) sangat kita akui dan patut kita acungi jempol. Karena dapat meng...